KISAH PERJUANGAN KEMERDEKAAN ..... ....... part 3

DARI BANGKU SEKOLAH KE MEDAN LAGA

PENYERANGAN PERTAHANAN INGGRIS DI WONOKROMO

PART 3…….                  LUAPAN EMOSI,,,,

Selesai pertempuran di Wonokromo saya bergabung dengan pasukan pemuda-pemuda masuk ke kota Surabaya. Kami melakukan penghadangan dua buah tank Inggris di pertigaan Keputran – Wonokromo.

Pada saat itu dua buah tank Inggris dan pasukan infantrinya berjalan dari arah Tunjungan.  Rakyat dan pemuda menghadang dari pertigaan Jalan Kaputran yang berjarak sekitar 100 meter. Mereka menyirami jalan dengan minyak tanah dan bensin sepanjang 50 meter, dan bersembunyi dimulut lorong-lorong serta di tembok-tembok pembatas rumah pada tepi jalan tersebut.

Tank Inggris tersebut terus bergerak maju tanpa ada kecurigaan, mereka mengira rakyat dan pemuda Surabaya takut menghadapi mereka. Masa tetap bersembunyi dan tank Inggris tersebut sudah masuk kedalam perangkap yang telah disiapkan oleh rakyat dan pemuda Surabaya. Tiba-tiba saja rakyat dan pemuda melemparkan api dari segala penjuru dan tank Inggris tersebut terkurung oleh lautan api. Tank tersebut mencoba menerobos api akan tetapi tidak dapat bergerak lagi. Terlihat beberapa orang serdadu keluar dari dalam tank tersebut dan langsung dihabisi oleh rakyat dan pemuda Surabaya.


Lalu masa bergerak keluar menyerang pasukan infantry Inggris tersebut sambil berteriak histeris, dan terjadilah pertempuran yang sangat liar dimana disatu pihak menggunakan senjata modern dan dilain pihak yang jumlahnya lebih banyak, menggunakan senjata seadanya seperti golok, keris dan sebagainya.

Semangat pasukan infantry Inggris mulai ciut karena melihat kedua tank-nya tidak dapat bergerak, dan mereka menjadi bulan-bulanan pasukan rakyat dan pemuda yang sedang haus akan kemenangan.

Pertempuran akhirnya selesai dan dimenangkan oleh rakyat dan pemuda Surabaya. Banyak korban berjatuhan dari kedua belah pihak dan mayat bergelimpangan di jalan-jalan. Setelah menunggu beberapa saat tank menjadi dingin, berbondong-bondong masa menghampiri dan naik ke atas tank tersebut. Saya berpikir alangkah indahnya menang dalam pertempuran yang menyeramkan tersebut.

 


 

Dalam keadaan terjepit, tentara Inggris meminta kepada Pemerintah Pusat di Jakarta untuk dapat mengamankan keadaan. Pada tanggal 29 Oktober 1945, Bung Karno datang ke Surabaya untuk menghentikan pertempuran. Dengan rasa tertekan rakyat mentaati perintah dari Presidennya, akan tetapi bagaimana dengan Inggris?

Pada kenyataannya, sekembalinya Presiden Soekarno, pertempuran dengan intensitas yang lebih tinggi pecah lagi disebabkan oleh Inggris yang tidak mau mematuhi peraturan yang telah disepakati bersama.

Banyak korban berjatuhan terutama di Gedung Internatio dimana Brig. Jend. Malaby berada. Pemuda dan rakyat melakukan penutupan terhadap pengiriman bahan makanan yang menyebabkan tentara Inggris terjepit.

Semangat yang diteriakkan oleh Dr. Moestopo dengan menggunakan pengeras suara membakar semangat rakyat. Pada siang hari perlawanan rakyat terdesak, namun pada malam hari tentara Inggris di desak mundur.

Rakyat yang tidak dapat ikut pertempuran membuat penghalang jalan, pertahanan, memperkuat pengamanan dan apa saja yang dapat mereka lakukan. Kaum ibu mengorganisir pos-pos pertolongan atau palang merah dan menyediakan makanan untuk para pejuang.

 

Kesatuan Angkatan Laut RI yang dulunya bekas pasukan angkatan laut Jepang dan bekas Kaigun Heiho menyerang pelabuhan yang diduduki oleh kapal-kapal Inggris dengan menggunakan meriam pantai yang mereka kuasai dari kedungcowek.

Pertempuran sengit berlanjut terus sampai keesokan harinya tanggal 30 Oktober 1945. Komandan tentara Inggris Brig. Jend. Mallaby akhirnya binasa oleh tembakan yang belum diketahui oleh siapa yang melakukannya.

Kematian Brig. Jend. Mallaby sangat menggemparkan dunia karena belum pernah terjadi Pamglima tentara Sekutu tewas dalam pertempuran. Presiden Soekarno yang mendengar berita ini sangat menyayangkan kejadiaan tersebut dan memerintahkan rakyat Surabaya  untuk menghentikan penyerangan terhadap p[asukan sekutu dan memberikan penjelasan bahwa tentara Inggris datang untuk melucuti tantara Jepang serta membebaskan tawanan tawanannya.

Pada tanggal 1 Nopember 1945 Inggris memperkuat pangkalannya di Surabaya dengan mendatangkan kapal penjelajah “SUSSEX” beserta dengan pasukan India dari Devisi V dibawah pimpinan E.C. Mansergh.

Saat itu Brig. Jend. L.H.O. Puch menggantikan Brig. Jend. Mallaby yang tewas terbunuh. Ia mulai memperkuat kedudukannya di Surabaya. Sementara itu NICA terus melakukan perbuatan provokatif untuk menimbulkan kekacauan.

Sampai dengan tanggal 8 Nopember 1945 suasana di Surabaya tampak tenang, akan tetapi masing-masing telah mempersiapkan diri untuk gerakan lebih lanjut.


 

ULTIMATUM SEKUTU TERHADAP RAKYAT SURABAYA,,.

Tanggal 9 Nopember 1945, Panglima Angkatan Darat Sekutu di Surabaya May. Jend. Mansergh mengeluarkan ultimatum kepada rakyat Surabaya untuk mentaati perintah dari pihak sekutu, apabila dilanggar maka sekutu akan mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menundukkan rakyat Surabaya.

Diantara ultimatum tersebut yang paling menyinggung adalah yang berbunyi sebagai berikut:

Semua pimpinan Indonesia termasuk Pemimpin pemimpin Gerakan Pemuda, Kepala Polisi dan Kepala RRI Surabaya harus melapor ke Batavia weg pada tanggal 9 Nopember 1945 jam 18.00. Mereka harus datang seorang demi seorang dengan membawa senjata yang dimiliki, dan senjata tersebut harus diletakkan disatu tempat yang berjarak 100 yard dari pertemuan.

Kemudian orang-orang Indonesia harus mendekat dengan tangan di atas kepala dan akan dilindungi. Kemudian mereka harus bersedia menandatangani sebuah tulisan yang menyatakan mereka menyerah tanpa syarat,…………………………..”

Rakyat Surabaya bangkit dan tidak seorangpun yang menghiraukan ultimatum tersebut, kecuali perintah dari Presiden Soekarno. Dan konsekwensi ini harus ditanggung oleh “AREK-ASREK SUROBOYO” sendiri.


 

TANGGAL 10 NOPEMBER 1945 YANG MENGGEMPARKAN…..

Pada tanggal 10 Nopermber 1945 pukul 6.00 pagi setelah berakhirnya waktu yang ditentukan oleh ultimatum Inggris, tentara Divisi V India mulai memasuki kota Surabaya. Dengan serentak mereka mendapat sambutan yang sengit dari arek-arek Suroboyo, yaitu dengan tembakan-tembakan baik dari senapan, mortar dan kendaraan panzer. Demikian hebatnya serangan pihak rakyat Surabaya sehingga menimbulkan kerugian yang besar di pihak Inggris.

Inggris mengerahkan kekuatan dari udara dan laut yang menghujani kota Surabaya dengan tembakan meriam laut dan bom-bom yuang dijatuhkan dari udara dengan menggunakan 8 buah pesawat “Thunderbolt” serta 2 buah pesawat “Mosquito” dari RAF.

Pertempuran semakin sengit, 3 buah pesawat Inggris ditembak jatuh. Keadaan tentara sekutu semakin terjepit dan mengharapkan bantuan dari Divisi V. terdengar kabar sekitar 400 orang serdadu India muslim tidak mau bertempur dan mereka diasingkan di Pulau Onrust.

 


Tanggal 19 Nopember 1945 pejuang-pejuang kita berhasil merebut kembali dari lawan atas kedudukan yang dikuasainya. Banyak korban berjatuhan dari pejuang-pejuang kita yang disebabkan oleh senjata modern Inggris.

Pada tanggal 23 Nopember 1945 pertempuran semakin sengit, kota Surabaya berhasil dikuasai oleh pejuang kita. Karena rasa malunya pasukan sekutu yang merupakan pemenang Perang Dunia II, mengerahkan seluruh kekuatan yang ada dengan mengadakan serangan-serangan dari kapal-kapal perang, pesawat-pesawat tempur dan tank-tank.

Selama 3 minggu lamanya pertempuran berlanjut, pasukan Inggris bukan hanya membunuh para pejuang akan tetapi rakyat yang tidak berdaya juga dibunuh oleh mereka secara membabi buta. Tanggal 1 Desember 1945 untuk sementara kota Surabaya ditinggalkan dengan keadaan telah dibumi hanguskan oleh Pejuang pejuang Surabayya (TKR, Lasjkar Rakyat, Pejuang –pejuang Pemuda, dan lain-lain)

Inilah balas dendam tentara Inggris terhadap kematian seorang panglimanya. Dalam buku sejarah mereka, Pertempuran Surabaya merupakan Penutup dari Perang Dunia II.

Pemerintah Indonesia menetapkan 10 Nopember sebagai hari Pahlawan yang dilahirkan akibat perjuangan melawan sekutu di Surabaya.

Jadikanlah hari pahlawan untuk memperbaharui kepahlawanan dilapangan pembangunan


bersambung.........................part 4 (Terkungkung Dalam Pendidikan Militer)


 

Komentar